Farmasi di Ujung Perbatasan dan Pesisir Nunukan

PAFI hadir menyapa warga lintas budaya dari kampung pesisir, pelajar, hingga pekerja pelabuhan

Tentang Kami

PAFI Nunukan berdiri sebagai jembatan kesehatan farmasi di wilayah perbatasan yang kaya akan keberagaman budaya. Kami melayani komunitas yang tersebar dari Sei Nyamuk hingga pesisir selatan, menghubungkan tradisi lokal dengan praktik farmasi modern yang aman dan terpercaya.

Kehadiran kami tidak hanya terbatas pada pelayanan klinis, tetapi juga sebagai pendidik dan penyuluh bagi masyarakat multietnik yang tinggal di wilayah strategis ini. Dari anak-anak sekolah di daerah perbatasan hingga nelayan dan pedagang di pasar pelabuhan, PAFI Nunukan hadir dengan pendekatan yang memahami keunikan setiap komunitas.

Melalui program-program terintegrasi, kami berupaya menciptakan kesadaran akan pentingnya penggunaan obat yang tepat dan aman, sambil menghormati kearifan lokal yang telah mengakar dalam masyarakat pesisir Nunukan.

Program Unggulan

Klinik Keliling Pesisir

Pelayanan farmasi langsung ke dermaga dan kampung pesisir, memastikan akses obat yang aman bagi masyarakat di wilayah terpencil dengan konsultasi gratis dari apoteker berpengalaman.

Edukasi Sekolah Perbatasan

Program khusus untuk siswa di daerah perbatasan, mengajarkan penggunaan obat yang benar, pertolongan pertama, dan kesadaran akan bahaya obat palsu melalui metode pembelajaran interaktif.

Konsultasi Pasar & Pelabuhan

Layanan konsultasi farmasi di pusat aktivitas masyarakat seperti pasar tradisional dan pelabuhan, memberikan akses mudah bagi pekerja dan pedagang untuk mendapatkan informasi kesehatan.

Struktur Organisasi

Nama Jabatan Wilayah Kerja
Apt. Muhammad Rizki Ketua Cabang Nunukan Pusat
Apt. Sari Dewi Lestari Wakil Ketua Sei Nyamuk
Apt. Ahmad Fadli Sekretaris Nunukan Barat
Apt. Maria Christina Bendahara Nunukan Selatan
Apt. Budi Santoso Sie. Edukasi Sebuku
Apt. Indira Salam Sie. Pelayanan Lumbis

Artikel Edukasi

Obat & Kesehatan di Perbatasan: Fakta dan Mitos

Wilayah perbatasan seperti Nunukan seringkali menjadi tempat bertemunya berbagai tradisi pengobatan. Namun, di tengah kemudahan akses terhadap berbagai jenis obat dari berbagai negara, penting bagi masyarakat untuk memahami mana yang fakta dan mana yang mitos dalam penggunaan obat-obatan.

"Obat yang baik bukan selalu yang mahal atau yang datang dari jauh, tetapi obat yang tepat, aman, dan sesuai dengan kondisi kesehatan kita." - Apt. Muhammad Rizki, Ketua PAFI Nunukan

Salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa obat impor selalu lebih berkhasiat. Padahal, yang terpenting adalah obat tersebut telah terdaftar di BPOM dan dikonsumsi sesuai dengan petunjuk yang benar. Obat tanpa izin edar, meskipun mudah didapat di wilayah perbatasan, justru dapat membahayakan kesehatan.

PAFI Nunukan terus berkomitmen untuk memberikan edukasi yang tepat kepada masyarakat, terutama dalam membedakan antara pengobatan tradisional yang aman dengan praktik pengobatan yang dapat membahayakan. Kolaborasi dengan tokoh adat dan pemuka masyarakat menjadi kunci dalam menyampaikan pesan kesehatan yang mudah dipahami dan diterima oleh semua kalangan.

Fakta Farmasi

0

% warga menyimpan obat tanpa label asli

0

% keluarga butuh edukasi penggunaan obat

0

keluarga telah mendapat konsultasi farmasi

Glosarium

Agenda Kegiatan

Edukasi Pasar Nunukan

Setiap Selasa, 09:00 WITA

Konsultasi gratis dan edukasi penggunaan obat untuk pedagang dan pembeli di Pasar Sentral Nunukan

Kunjungan Sekolah

Setiap Kamis, 10:00 WITA

Program edukasi farmasi untuk siswa SMP dan SMA di daerah perbatasan

Sosialisasi Balai Desa

Minggu ketiga setiap bulan

Penyuluhan kesehatan dan farmasi untuk masyarakat desa di wilayah Nunukan

Pelayanan Pelabuhan

Setiap Sabtu, 08:00 WITA

Konsultasi kesehatan dan farmasi untuk pekerja pelabuhan dan nelayan

Frequently Asked Questions

Warta Farmasi Nunukan

Berita terkini dari kegiatan PAFI Nunukan

PAFI Sosialisasi di Dermaga Sei Pancang

Tim PAFI Nunukan menggelar sosialisasi penggunaan obat yang aman kepada nelayan dan keluarga di area dermaga Sei Pancang. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh sekitar 45 kepala keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan pedagang ikan.

"Kami melihat antusiasme warga sangat tinggi, terutama ketika dijelaskan cara penyimpanan obat yang benar di lingkungan pesisir yang lembab," ujar Apt. Ahmad Fadli yang memimpin kegiatan tersebut. Sosialisasi juga mencakup pengenalan obat palsu dan cara membedakannya dengan obat asli.

Kolaborasi Komunitas Adat untuk Edukasi Obat Aman

PAFI Nunukan menjalin kerjasama dengan Tetua Adat Dayak dan Bugis dalam program edukasi penggunaan obat yang menggabungkan kearifan lokal dengan standar farmasi modern. Program ini bertujuan menciptakan jembatan antara pengobatan tradisional dan modern yang saling melengkapi.

Pak Lahing, tetua adat Dayak, menyambut baik inisiatif ini: "Kami senang ada apoteker yang mau belajar tentang tanaman obat kami, dan kami juga mau tahu obat modern yang aman digunakan bersama ramuan tradisional." Program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan untuk kader kesehatan desa di lima kecamatan.

Tips Kesehatan